Pages

Wednesday, March 24, 2010

one gene one polypeptide hypotesis

One Gene one Polypeptide Hypothesis By: Kholil Rohmanto Biologi GG’08 408342413178 Dahulu orang beranggapan satu gen itu menghasilkan satu enzim, tetapi belakangan ini hipotesis itu ditolak. Sekarang satu gen menghasilkan banyak polipeptida. Satu gen satu enzim hipotesis Pada mulanya Achibald E. Garrod mempublikasikan temuannya tentang hubungan antara gen dengan enzim adalah alkaptonuria. Penderita kekurangan ini adalahgangguan arthritia sera warna urin berbah menjadi hitam bila terkena udara. Jika orang normal dapat melakukan metabolise enzim homogentisic sedangkan penderia alkaptonuria tidak. Karena itu Gerrod menyimpulkan para penderita alkaptonuria tidak enzim yang bertugas untuk melakukan metabolise enzim homogentisic. George W Beadle dan Edward L. Tatum adalah orang yang berhasil mengungkapkan hubungan yang tepat antara gen dengan enzim. Formula yang ditemukan adalah sintesis tiap enzim dikendalikan oleh satu gen. Pada percobaan Neurospora yang dimutankan dapat hidup pada kondisi minimum. Hal ini dikarenakan terjadinya pemutusan tahap tertentu dari reaksi biokimia karena tidak adanya enzim yang dibutuhkan. Untk memastikannya diuji dengan memasukkannya kedalam asam pantothenic dan tanpa asam pantothenic. G.W. Beadle dan Boris Ephrussi juga melakuan percobaan degan Drosophila. Hasilnya: 1. Implant dari larva vernilion (v) ataupun cinnabar (cn) ke larva normal, akan berkembang menjadi mata normal, karena adanya difusi senyawa kimia tertentu dari jaringan di sekitar dan mendukung perkembangan pigmen normal. 2. Implant dari larva v ke cn akan berkembang menjadi mata normal. Imlant dari larva cn ke larva v akan berkembang menjadi mata cn. Dalam hal ini terlihat bahwa larva cn memberikan senyawa kimia tertentu yang dibutuhkan untk menghasilkan pigmen normal kepada implant mata v, tetapi larva v tidak memberikan senyawa kimia tersebut. Jadi kesimpulannya proses sintesis pigmen mata pemutusan tahap reaksi biokimia yang menghasilkan mata vermilion sudah terjadi mendahului pemutusan tahap reaksi biokimia yang menghasilkan mata cinnabar. Satu gen satu polipeptida hipotisis Pada tahun 1949 James V. Neel dan E.A. Beet secara terpisah mengemukakan dugaannya tentang kelainan Sikle cell anemia. Hal tersebut dipengaruhi oleh satu gen mutan yang bersifat homozigot. Pada tahun yang sama Linua Pauling dan tiga kolegannya melaporkan perilaku hemoglobin pada yang menderita sikle-cell dengan yang normal. Pada intinya pada penderita dapat ditemukan hemoglobin normal dan cikle-cell dalam jumplah yang hampir sama. Pada tahun 1957, vernon M. Ingram mengemukakan bahwa hemoglobin normal dengan hemoglobin sicle-cell terjadi perbedaan pada ranti β, tepatnya pada asam amino yan ke 6. Pada yang normal glutamat dan cicle-cell adalah valin. Kenyataaan gen bertanggungjawab atas urutan-urutan asam amino pada polypeptida. Rantai polypeptida α dan β dikendalikan oleh gen yang berbeda pada hemoglobin. Hal ini juga membuktikan bahwa 2 atau lebih polipeptida dikendalikan oleh gen yang berbeda. Dari informasi yang telah dikemukakan jelaslah, setelah terbentuknya bebarapa polypeptida akan terbentuk protein, protein itu tersusun dari beberapa polipeptida (semacam atauoun berlainan) Temuan-temuan lain sekitar hubungan gen dan pembentukan polipeptida 1. Penataan kembali gen (Gen Rearrangement) 2. Transkript splicindari gen mRNA 3. Overlaping gen 4. Tidak semua gen ditranskripsi ke mRNA

No comments:

Post a Comment