Pages

Wednesday, March 24, 2010

Laporan praktikum bawang


FASE MITOSIS AKAR BAWANG MERAH

Laporan Praktikum

Disusun untuk memenuhi  tugas matakuliah Genetika I
Yang dibina oleh Prof. Dr. Aloysius Duran Corebima, S.Pd, M.Si


Disusun oleh kelompok 11 Off GG

Kholil Rohmanto                    (408342413178)
Whimpy Faisal Isnan              (408342413169)
Vitri Unisari                            (407342406042)






                                                      UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Jurusan Biologi
Maret 2010
A. Pendahuluan
Setiap organisme memulai kehidupan dari sebuah sel. Sel-sel baru berasal dari sel hidup lain. Sel berkembangbiak melalui pembelahan. Sel yang membelah merupakan sel induk. Sedangkan keturunannya merupakan sel anak. Sel induk memindahkan salinan informasi genetik ke sel anak yang merupakan generasi sel berikutnya. Untuk itu, materi genetik harus melakukan replikasi sebelum membelah. Peristiwa tersebut dikenal dengan istilah mitosis dan miosis (Sudjadi,2002).

           Mitosis hanya terjadi pada sel eukariotik dan tumbuh termasuk makhluk hidup yang bersel eukariotik. Perkembangan dan pertumbuhan tumbuhan diawali dengan mitosis. Pertumbuhan ini terjadi dengan cara pembelahan sel-sel yang berkembang menjadi banyak. Mitosis memiliki beberapa proses yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Untuk mengetahui fase-fase tersebut menggunakan akar bawang merah karena memiliki sel-sel yang berukuran relatif besar sehingga mudah untuk diamati.

B. Rumusan Masalah
            Bagaimana fase-fase pembelahan mitosis pada bawang merah?

C. Tujuan :
Tujuan dari praktikum kali ini adalah mengetahui fase-fase pembelahan mitosis pada bawang merah.
           
D. Kajian Pustaka
  1. Bawang merah
Menurut Rukmana (1994), klasifikasi bawang merah sebagai berikut:
Divisi               : Spermatophyta
Class                : Angiospermae
Ordo                : Liliales
Familia            : Liliaceae
Genus              : Allium
Spesies            : Allium cepa
Tanaman bawang merupakan tanaman semusim berbentuk rumpun yang tumbuh tegak dengan ketinggian mencapai 15  ~ 50 cm dan berakar serabut. Bentuk daun bulat kecil dan memanjang, serta ujung meruncing. Sedangkan bagian pangkal melebar dan membengkak. Letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya relatif pendek. Warna daun hijau (Kimball, 200).
Tanaman ini memiliki akar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15 ~ 30 cm di dalam tanah. Batang tanaman bawang merupakan batang sejati atau disebut “diskus” yang berbentuk seperti cakram, tipis dan pendek sebagai tempat melekatnya akar dan mata tunas (titik tumbuh). Di atas diskus terdapat batang semu yang terdiri dari kum[ulan pelepah-pelepah daun.
  1. Mitosis
Mitosis merupakan pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tumbuhan. Proses mitosis terdiri dari empat fase, yaitu profase, metafase, anafase dan telofase.
Menurut Crowder (1988), secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan mitosis pada akar bawang merah adalah sebagai berikut:
1.    Profase
Pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin meneebal menjadi kromosom dan mulai menduplikasi menjadi kromatid. Ciri-cirinya:
    1. Kromosom mengerut dan menebal. Pemendekan ini akibat dari berpilinnya kromosom.
    2. Terlihat dua sister chromatid dan kromosom tampak rangkap dua. Kromatid-kromatid dihubungkan oleh sentromer.
    3. Nukleolus menjadi kabur dna hilang oleh sentromer.
    4. Selaput inti mulai menghilang.
    5. Benang gelendong mulai terbentuk
    6. Kromosom mulai bergerak ke tengah atau equator dari sel.
2.    Metafase
Pada tahap ini kromosom atau kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom atau kromatid mudah diamati atau dipelajari. Ciri-cirinya:
a.    Benang-benang gelendong menjadi jelas pada permulaan metafase dan teratus seperti kumparan.
b.    Masing-masing kromosom terletak berbaris pada bidang equator. Sentromer melekat pada benang gelendong. Beberapa benang gelendong mencapai kutub tanpa melekat pada sentromer.
c.    Sentromer membelah dan masing-masing kromatid menjadi kromosom tunggal. Metafase akhir
3.    Anafase
Pada fase inikromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju kutub-kutub pembelahan sel. Ciri-cirinya:
a.    Dua sister chromatid (sekarang kromosom) bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Sentromernya tertarik karena kontraksi dari benang gelendong. Selain itu mungkin ada gaya tolak menolak dari belahan sentromer itu.
b.    Terjadi penyebaran kromosom dan ADN yang seragam di dalam sel.
c.    Anafase adalah fase terpendek dari fase-fase mitosis.
d.   Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang equator.
4.    Telofase
Pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian). Ciri-cirinya :
a.    Benang-benang gelendong hilang.
b.    Selaput inti dan nucleolus terbentuk kembali.
c.    Struktur kromosom istirahat dan dianggap proses selesai.
d.   Sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah dua sel anakan. Terjadi sitokinesis (pembelahan sitoplasma), semua benda-benda dalam sitoplasma membelah dan pindah ke dalam sel anak. Sel baru ini mempunyai sifat kenampakan seperti interfase.

E. Alat dan Bahan
    1. Alat
- Mikroskop
   - Kaca benda
   - Kaca penutup
   - Gelas plastik aqua
   - Silet berkarat
   - Pinset
   - Gelas arloji
- Kertas hisap/tissue
- Pipet tetes
2.   Bahan
- Tudung akar bawang merah
- Larutan FAA
- Alkohol 70%
- HCl 1N
- Acetocarmin

F. Metode Kerja
  1. Penumbuhan akar bawang merah
1.    Mengisi gelas aqua dengan air
2.    Menusuk bagian tengah bawang merah dengan lidi
3.    Meletakkan bawang yang sudah di tusuk dengan lidi di atas permukaan air di dalam gelas plastik (mengusahakan hanya bonggol batang bawang menyentuh air)
4.    Menunggu minimal 1 minggu hingga tumbuh akar.

  1. Pemotongan akar bawang merah
1.      Setelah 1 minggu, memotong akar bawang merah kurang lebih 1 cm pada waktu 24.00.
2.      Memasukkan potongan akar pada larutan FAA.
  1. Pembuatan preparat
1.      Mengambil beberapa potongan akar bawang merah dengan pinset dan meletakkannya di atas gelas arloji.
2.      Menetesi dengan alkohol 70% dan didiamkan selama 2~3 menit dan menghisapnya dengan kertas hisap.
3.      Menetesi dengan larutan HCl 1 N dan mendiamkan selama 5 menit kemudian menghisapnya dengan kertas hisap.
4.      Meletakkan akar bawang pada kaca benda lalu memotong tundung akarnya (yang digunakan tundung akarnya)
5.      Menetesinya dengan acetocianin.
6.      Mencacahnya dengan silet berkarat lalu menutupnya dengan kaca penutup.
7.      Memencetnya dengan ibu jari atau menggilingnya dengan pensil atau bolpoin.
8.      Mengamati dibawah mikroskop.











G. Data
                                            Profase dan telofase

Perbesaran 10x40

H. Analisis Data
            Pada pengamatan kali ini, dapat ditemukan fase dari mitosis yaitu profase dan telofase. Pada profase ditandai dengan kromosom menggumpal ditengah sel. Pada telofase ditandai dengan sudah terbentuknya 2 gumpalan kromosom yang telah terbentuk sekat.
I. Pembahasan
            Jaringan yang mudah untuk mitosis adalah meristem pada titik tumbuh akar bawang. Mewarnainya dengan zat pewarna yang sesuai akan tampak kromosom-kromosom dalam sel-sel yang membelah diri (Kimball, 1983). Oleh karena itu, pada pengamatan kali ini digunakan akar bawang yang baru ditumbuhkan sebagai bahan amatan karena sifatnya yang meristematik.
            Terbukti dari pengamatan yang dilakukan terdapat fase-fase mitosis yang bisa di amatai di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x40. Proses mitosis pada tanaman berlansung selama 30 menit sampai beberapa jam. Ini merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus menerus, yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram daur sel (Crowder, 1988).
            Pada ujung akar bawang banyak sel yang mengalami aktivitas dengan rentang 5 menit sebelum dan sesudah pukul 24.00 (Margono, 1973). Sehingga dalam pemotongan akar dari bawang merah harus dipotong pada jam sekitar 24.00.
            Pada pengamatan dapat dilihat proses profase dan telofase, tetapi tidak terlihat proses metafase dan anafase. Hal ini dikarenakan pembuatan preparat yang tidak benar atau hasil potongan akar dalam larutan FAA terlampau lama (lebih dari 12 jam). Fungsi dari larutan FAA adalah untuk mempertahankan kondisi sel-sel akar bawang saat pemotongan kurang lebih 12 jam.
            Pada proses pembuatan preparat digunakan beberapa larutan seperti alkohol 70%, HCl 1 N, dan acetocianin. Alkohol 70% berfungsi untuk mensterilkan akar bawang merah dari larutan FAA, HCl 1N berfungsi untuk melunakkan dinding sel akar bawang merah sehingga memudahkan dalam pemotongan tundung akar, sedangkan acetocianin berfungsi untuk pewarnaan agar fase-fase dari mitosis terlihat jelas. Digunakan juga silet berkarat. Silet ini mengandung FeCl3 yang dapat teroksidasi, sehingga mampu menyerap air dan membantu proses pengikatan zat warna pada acetocianin.

J. Diskusi

1. Jelaskan alasan penggunaan akar bawang merah dalam praktikum!
à karena akar bawang merah memiliki sel-sel yang berukuran relatif besar sehingga mudah untuk diamati.
2. a. Apa fungsi dari reagen berikut :
FAA à untuk mempertahankan kondisi sel-sel akar bawang saat pemotongan kurang lebih 12 jam.
Alkohol 70% à untuk mensterilkan akar bawang merah dari larutan FAA.
HCl 1N à untuk melunakkan dinding sel akar bawang merah sehingga memudahkan dalam pemotongan tundung akar.
Acetocarmin à untuk pewarnaan agar fase-fase dari mitosis terlihat jelas.
b. Bagaimana mekanisme reagen-reagen diatas di dalam menjalankan fungsinya?
FAA à menghambat pembelahan sel.
Alkohol 70% à mengubah larutan FAA menjadi senyawa lain sehingga tidak bisa menghambat pembelahan sel.
HCl 1 N à menyerap air yang terdapat di dalam dinding sel.
Acetocianin à reagen ini akan berikatan dengan kromosom.
3. a. Jelaskan tujuan pemotongan akaar bawang merah pada pukul 00.00?
     à Pada ujung akar bawang banyak sel yang mengalami aktivitas dengan rentang 5 menit sebelum dan sesudah pukul 00.00 sehingga dalam pemotongan akar dari bawang merah harus dipotong pada jam sekitar 00.00 dan untuk mitosis bawang merah pada jam 00.00, untuk tumbuhan lain bisa berbeda, contohnya paku bermitosis pada siang hari..
     b. Bagaimana jika pemotongan akar bawang merah dilakukan sebelum atau sesudah pukul 00.00?
     à Fase dari proses mitosis yang lengkap tidak bisa ditemukan di dalam akar bawang merah.
4. Mengapa pencacahan menggunakan silet berkarat?
à Silet berkarat mengandung  yang dapat teroksidasi, sehingga mampu menyerap air dan membantu proses pengikatan zat warna pada acetocianin.
5. Pada hasil praktikum ada yang menemukan fase mitosis lengkap dan ada yang tak lengkap. Mengapa?
à Karena waktu pemotongan kemungkinan besar berbeda dan akar bawang merah yang dipilih untuk dijadikan preparat tidak tepat.
6. Jelaskan fungsi proses mitosis pada makhluk hidup?
à Proses mitosis berfungsi untuk menggandakan sel-sel pada makhluk hidup, khususnya sel eukariot karena inti selnya memiliki dinding.
K. Kesimpulan
Dalam percobaan ini ditemukan proses mitosis pada tudung akar bawang merah pada tahap profase dan telofase.

L.Daftar Rujukan
Sudjadi, Bagod. 2002. Biologi Sains dalam Kehidupan. Surabaya: Yudhistira
Rukmana, Rahmat. 1994. Bawang merah dan Bawang putih. Jakarta: Kasius.
Kimball, J. W. 1994. Biologi Jilid 1. Jakarta Erlangga.
Crowder, L. V. 1988. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.
Margono, Hadi. 1973. Pengaruh Colchicine terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah. Malang: IKIP Malang