FASE MITOSIS AKAR BAWANG MERAH
Laporan
Praktikum
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Genetika I
Yang dibina oleh Prof. Dr. Aloysius Duran Corebima, S.Pd, M.Si
Disusun oleh kelompok 11 Off GG
Kholil Rohmanto (408342413178)
Whimpy Faisal Isnan (408342413169)
Vitri Unisari (407342406042)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Jurusan Biologi
Maret 2010
A. Pendahuluan
Setiap organisme memulai kehidupan
dari sebuah sel. Sel-sel baru berasal dari sel hidup lain. Sel berkembangbiak
melalui pembelahan. Sel yang membelah merupakan sel induk. Sedangkan
keturunannya merupakan sel anak. Sel induk memindahkan salinan informasi
genetik ke sel anak yang merupakan generasi sel berikutnya. Untuk itu, materi
genetik harus melakukan replikasi sebelum membelah. Peristiwa tersebut dikenal
dengan istilah mitosis dan miosis (Sudjadi,2002).
Mitosis hanya terjadi pada sel eukariotik dan tumbuh termasuk makhluk hidup yang bersel eukariotik. Perkembangan dan pertumbuhan tumbuhan diawali dengan mitosis. Pertumbuhan ini terjadi dengan cara pembelahan sel-sel yang berkembang menjadi banyak. Mitosis memiliki beberapa proses yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Untuk mengetahui fase-fase tersebut menggunakan akar bawang merah karena memiliki sel-sel yang berukuran relatif besar sehingga mudah untuk diamati.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana
fase-fase pembelahan mitosis pada bawang merah?
C. Tujuan :
Tujuan dari praktikum kali ini
adalah mengetahui fase-fase
pembelahan mitosis pada bawang merah.
D. Kajian Pustaka
- Bawang merah
Menurut Rukmana (1994), klasifikasi
bawang merah sebagai berikut:
Divisi :
Spermatophyta
Class :
Angiospermae
Ordo :
Liliales
Familia : Liliaceae
Genus :
Allium
Spesies : Allium cepa
Tanaman bawang merupakan tanaman
semusim berbentuk rumpun yang tumbuh tegak dengan ketinggian mencapai 15 ~ 50 cm dan berakar serabut. Bentuk daun
bulat kecil dan memanjang, serta ujung meruncing. Sedangkan bagian pangkal melebar
dan membengkak. Letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya relatif pendek.
Warna daun hijau (Kimball, 200).
Tanaman ini memiliki akar serabut
dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara
15 ~ 30 cm di dalam tanah. Batang tanaman bawang merupakan batang sejati atau
disebut “diskus” yang berbentuk seperti cakram, tipis dan pendek sebagai tempat
melekatnya akar dan mata tunas (titik tumbuh). Di atas diskus terdapat batang
semu yang terdiri dari kum[ulan pelepah-pelepah daun.
- Mitosis
Mitosis merupakan pembelahan sel yang
berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau
pucuk tumbuhan. Proses mitosis terdiri dari empat fase, yaitu profase,
metafase, anafase dan telofase.
Menurut Crowder (1988), secara garis
besar ciri dari setiap tahap pembelahan mitosis pada akar bawang merah adalah
sebagai berikut:
1. Profase
Pada tahap ini yang terpenting adalah
benang-benang kromatin meneebal menjadi kromosom dan mulai menduplikasi menjadi
kromatid. Ciri-cirinya:
- Kromosom mengerut dan menebal. Pemendekan
ini akibat dari berpilinnya kromosom.
- Terlihat dua sister chromatid dan
kromosom tampak rangkap dua. Kromatid-kromatid dihubungkan oleh
sentromer.
- Nukleolus menjadi kabur dna hilang oleh
sentromer.
- Selaput inti mulai menghilang.
- Benang gelendong mulai terbentuk
- Kromosom mulai bergerak ke tengah atau
equator dari sel.
2. Metafase
Pada tahap ini kromosom atau kromatid
berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap
inilah kromosom atau kromatid mudah diamati atau dipelajari. Ciri-cirinya:
a. Benang-benang gelendong menjadi jelas pada
permulaan metafase dan teratus seperti kumparan.
b. Masing-masing kromosom terletak berbaris pada
bidang equator. Sentromer melekat pada benang gelendong. Beberapa benang
gelendong mencapai kutub tanpa melekat pada sentromer.
c. Sentromer membelah dan masing-masing kromatid
menjadi kromosom tunggal. Metafase akhir
3. Anafase
Pada fase inikromatid akan tertarik
oleh benang gelendong menuju kutub-kutub pembelahan sel. Ciri-cirinya:
a. Dua sister chromatid (sekarang kromosom)
bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Sentromernya tertarik karena kontraksi
dari benang gelendong. Selain itu mungkin ada gaya tolak menolak dari belahan
sentromer itu.
b. Terjadi penyebaran kromosom dan ADN yang seragam
di dalam sel.
c. Anafase adalah fase terpendek dari fase-fase
mitosis.
d. Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat
bidang equator.
4. Telofase
Pada tahap ini terjadi peristiwa
kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian
sitoplasma menjadi dua bagian). Ciri-cirinya :
a. Benang-benang gelendong hilang.
b. Selaput inti dan nucleolus terbentuk kembali.
c. Struktur kromosom istirahat dan dianggap proses
selesai.
d. Sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah dua
sel anakan. Terjadi sitokinesis (pembelahan sitoplasma), semua benda-benda
dalam sitoplasma membelah dan pindah ke dalam sel anak. Sel baru ini mempunyai
sifat kenampakan seperti interfase.
E. Alat dan Bahan
- Alat
- Mikroskop
- Kaca benda
- Kaca penutup
- Gelas plastik aqua
- Silet berkarat
- Pinset
- Gelas arloji
- Kertas
hisap/tissue
- Pipet tetes
2. Bahan
-
Tudung akar bawang merah
- Larutan FAA
- Alkohol 70%
- HCl 1N
- Acetocarmin
F. Metode Kerja
- Penumbuhan akar bawang merah
1. Mengisi gelas aqua
dengan air
2. Menusuk bagian tengah
bawang merah dengan lidi
3. Meletakkan bawang yang
sudah di tusuk dengan lidi di atas permukaan air di dalam gelas plastik
(mengusahakan hanya bonggol batang bawang menyentuh air)
4. Menunggu minimal 1
minggu hingga tumbuh akar.
- Pemotongan akar bawang merah
1. Setelah 1 minggu,
memotong akar bawang merah kurang lebih 1 cm pada waktu 24.00.
2. Memasukkan potongan akar
pada larutan FAA.
- Pembuatan preparat
1. Mengambil beberapa potongan
akar bawang merah dengan pinset dan meletakkannya di atas gelas arloji.
2. Menetesi dengan alkohol
70% dan didiamkan selama 2~3 menit dan menghisapnya dengan kertas hisap.
3. Menetesi dengan larutan
HCl 1 N dan mendiamkan selama 5 menit kemudian menghisapnya dengan kertas
hisap.
4. Meletakkan akar bawang
pada kaca benda lalu memotong tundung akarnya (yang digunakan tundung akarnya)
5. Menetesinya dengan
acetocianin.
6. Mencacahnya dengan silet
berkarat lalu menutupnya dengan kaca penutup.
7. Memencetnya dengan ibu jari
atau menggilingnya dengan pensil atau bolpoin.
8. Mengamati dibawah
mikroskop.
G. Data
Profase dan telofase
Perbesaran
10x40
H. Analisis Data
Pada pengamatan kali ini, dapat ditemukan fase
dari mitosis yaitu profase dan telofase. Pada profase ditandai dengan kromosom
menggumpal ditengah sel. Pada telofase ditandai dengan sudah terbentuknya 2
gumpalan kromosom yang telah terbentuk sekat.
I. Pembahasan
Jaringan yang mudah untuk mitosis adalah meristem
pada titik tumbuh akar bawang. Mewarnainya dengan zat pewarna yang sesuai akan
tampak kromosom-kromosom dalam sel-sel yang membelah diri (Kimball, 1983). Oleh
karena itu, pada pengamatan kali ini digunakan akar bawang yang baru
ditumbuhkan sebagai bahan amatan karena sifatnya yang meristematik.
Terbukti dari pengamatan yang dilakukan terdapat
fase-fase mitosis yang bisa di amatai di bawah mikroskop dengan perbesaran
10x40. Proses mitosis pada tanaman berlansung selama 30 menit sampai beberapa
jam. Ini merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus menerus,
yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram daur sel (Crowder, 1988).
Pada ujung akar bawang banyak sel yang mengalami
aktivitas dengan rentang 5 menit sebelum dan sesudah pukul 24.00 (Margono,
1973). Sehingga dalam pemotongan akar dari bawang merah harus dipotong pada jam
sekitar 24.00.
Pada pengamatan dapat dilihat proses profase dan
telofase, tetapi tidak terlihat proses metafase dan anafase. Hal ini
dikarenakan pembuatan preparat yang tidak benar atau hasil potongan akar dalam
larutan FAA terlampau lama (lebih dari 12 jam). Fungsi dari larutan FAA adalah
untuk mempertahankan kondisi sel-sel akar bawang saat pemotongan kurang lebih
12 jam.
Pada proses pembuatan preparat digunakan beberapa larutan
seperti alkohol 70%, HCl 1 N, dan acetocianin. Alkohol 70% berfungsi untuk
mensterilkan akar bawang merah dari larutan FAA, HCl 1N berfungsi untuk
melunakkan dinding sel akar bawang merah sehingga memudahkan dalam pemotongan
tundung akar, sedangkan acetocianin berfungsi untuk pewarnaan agar fase-fase
dari mitosis terlihat jelas. Digunakan juga silet berkarat. Silet ini
mengandung FeCl3 yang dapat
teroksidasi, sehingga mampu menyerap air dan membantu proses pengikatan zat
warna pada acetocianin.
J. Diskusi
1. Jelaskan
alasan penggunaan akar bawang merah dalam praktikum!
à karena akar bawang merah memiliki sel-sel yang
berukuran relatif besar sehingga mudah untuk diamati.
2. a. Apa fungsi
dari reagen berikut :
FAA à untuk mempertahankan kondisi
sel-sel akar bawang saat pemotongan kurang lebih 12 jam.
Alkohol 70% à untuk mensterilkan akar
bawang merah dari larutan FAA.
HCl 1N à untuk melunakkan
dinding sel akar bawang merah sehingga memudahkan dalam pemotongan tundung
akar.
Acetocarmin à untuk pewarnaan agar
fase-fase dari mitosis terlihat jelas.
b. Bagaimana mekanisme
reagen-reagen diatas di dalam menjalankan fungsinya?
FAA à menghambat pembelahan sel.
Alkohol 70% à mengubah larutan FAA menjadi senyawa lain sehingga tidak bisa menghambat
pembelahan sel.
HCl 1 N à menyerap air yang terdapat di dalam dinding sel.
Acetocianin à reagen ini akan berikatan dengan kromosom.
3. a. Jelaskan
tujuan pemotongan akaar bawang merah pada pukul 00.00?
à Pada
ujung akar bawang banyak sel yang mengalami aktivitas dengan rentang 5 menit
sebelum dan sesudah pukul 00.00 sehingga dalam pemotongan akar dari bawang
merah harus dipotong pada jam sekitar 00.00 dan untuk mitosis bawang merah pada
jam 00.00, untuk tumbuhan lain bisa berbeda, contohnya paku bermitosis pada
siang hari..
b. Bagaimana jika pemotongan akar bawang merah dilakukan sebelum atau
sesudah pukul 00.00?
à Fase dari proses mitosis yang lengkap tidak bisa ditemukan di dalam akar
bawang merah.
4. Mengapa pencacahan menggunakan silet berkarat?
à Silet berkarat mengandung yang dapat
teroksidasi, sehingga mampu menyerap air dan membantu proses pengikatan zat
warna pada acetocianin.
5. Pada
hasil praktikum ada yang menemukan fase mitosis lengkap dan ada yang tak
lengkap. Mengapa?
à Karena waktu pemotongan kemungkinan besar berbeda dan akar bawang merah
yang dipilih untuk dijadikan preparat tidak tepat.
6. Jelaskan fungsi proses mitosis pada
makhluk hidup?
à Proses mitosis berfungsi untuk menggandakan sel-sel pada makhluk hidup,
khususnya sel eukariot karena inti selnya memiliki dinding.
K. Kesimpulan
Dalam percobaan ini ditemukan proses mitosis pada
tudung akar bawang merah pada tahap profase dan telofase.
L.Daftar Rujukan
Sudjadi, Bagod. 2002. Biologi Sains dalam
Kehidupan. Surabaya: Yudhistira
Rukmana, Rahmat. 1994. Bawang merah dan Bawang
putih. Jakarta: Kasius.
Kimball, J. W. 1994. Biologi Jilid 1. Jakarta
Erlangga.
Crowder, L. V. 1988. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta:
UGM Press.
Margono, Hadi. 1973. Pengaruh Colchicine
terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah. Malang: IKIP Malang